Awas!!! Bahaya Vaksin Mengintai Generasi Penerus Kita

Anak adalah calon generasi penerus bangsa. Penerus tongkat estafet dan masa depan umat. Keadaan anak di masa sekarang dipengaruhi masa balitanya. Terutama di dua tahun pertama. Dua tahun pertama adalah masa keemasan bagi terbentuknya otak manusia. Oleh karenanya masa ini perlu mendapatkan perhatian khusus. Demikian pula pada anak-anak usia balita. Usia di bawah lima tahun ni merupakan masa-masa yang rawan gizi dan penyakit. Sehingga pemasalahan di masa ini memerlukan perhatian. Merujuk pada kondisi ini masyarakat Indonesia kemudian dengan gotong royong mengadakan posyandu. Dengan tujuan mulia untuk membimbing masyarakat dalam upaya menjaga kesehatan balita. Di Posyandu ini berbagai aktivitas dilakukan termasuk vaksinasi. Satu yang ada di dalam benak masyarakat bahwasannya vaksinasi adalah upaya untuk memproteksi balita dari penyakit. Namun, belakangan ini timbul kontroversi seputar vaksinasi.

Kontroversi yang terjadi seputar bahaya vaksin bagi anak bukanlah isapan jempol belaka. Pada tahun 1977, Dr. Jonas Salk (penemu vaksin polio pertama) menyatakan bahwa suntikan vaksin polio adalah penyebab utama dari timbulnya penyakit polio di AS sejak tahun1961. Tanggal 12 Juli 2002 Reuters News Service melaporkan hampir 1000 pelajar sekolah dilarikan ke rumah sakit setelah disuntik vaksin Ensefalitis di Timur Laut negeri Cina. Pada tahun1970-an data menunjukkan bahwa dari 260.000 penduduk India yang menderita TBC, sebagian besar adalah mereka yang telah mendapatkan vaksin BCG. Pada tahun 1972, di Ghana terjadi serangan penyakit campak yang luas dengan angka kematian yang tinggi, padahal pada tahun 1967 Ghana diklaim oleh WHO sebagai negara yang telah bebas penyakit campak setelah sebelumnya 96% penduduknya telah mendapat vaksin campak.

Realita yang ada di berbagai belahan dunia ini mendorong kita untuk mewaspadai pelaksanaan vaksinasi pada generasi penerus kita. Apalagi setelah diteliti ternyata berbagai vaksin yang tersebar di Indonesia bersumber dari zat-zat yang diharamkan oleh ALLoh SWT. Seorang pakar dari Amerika mengatakan bahwa vaksin polio dibuat dari campuran ginjal kera, sel kanker manusia, serta cairan tubuh hewan tertentu termasuk serum dari sapi, bayi kuda, dan ekstrak mentah lambung babi. Selain sumber-sumber di atas, beberapa vaksin juga dapat diperoleh dari aborsi calon bayi manusia yang sengaja dilakukan. Vaksin untuk cacar iar, beberapa vakin juga dapat diperoleh dengan menggunakan fetal cell line yang diaborsi, MRC-5 dan WI-38. Vaksin yang mengandung MRC-5 dan WI-38 adalah beberapa vaksin yang mengandung cell line diploid manusia. Wi-38 adalah isolat yang diperoleh dari paru-paru bayi perempuan berumur tiga bulan.

Belum lagi jika dilihat kandungan vaksinnya ternyata justru mengandung zat-zat yan berbahaya bagi tubuh. Aspek bahaya vaksin disebabkan oleh bahan-bahan dasarnya yang dibuat dari bahan-bahan dasarnya yang dibuat dari bahan-bahan kimia dan zat-zat lain yang bersifat racun bagi tubuh. Diantaranya adalah formaldehyde yang dikenal sebagai zat karsinogen, tnimerosal yang mengandung merkuri (logam berat beracun), aluminium, phospat bahan pembuat deodoran yang beracun, dan zat-zat beracun lainnya seperti fenol aceton.
Melihat sumber dan kandungan yang ada dalam vaksin, lalu mengapa Indonesia masih mau melaksanakan program tersebut? Telah diketahui bersama bahwa program vaksinasi telah menjadi program global (internasional) yang dicanangkan WHO dan UNICEF. Umumnya tiap negara telah menerapkan beberapa jenis vaksin yang diwajibkan untuk diberikan pada bayi dan anak-anak dengan jenis dan jadwal pemberian yang disesuaikan dengan kondisi tiap negara. Negara-negara ini kemudian menurut tanpa tau skenario yang ada. Leon Chaitow penulis buku ‘Vaccination And Immunization” menyatakan bahwa keberlangsungan program vaksinasi bukanlah disebabkan oleh ‘asumsi’ manfaat vaksin melainkan oleh tiga hal pokok yaitu:(1) keuntungan hingga jutaan dollar US yang didapat oleh perusahaan-perusahaan obat, (2) proyek vaksin telah menjadi landasan yang kokoh bagi dunia medis yang secara tidak layak telah dibangun dengan segala upaya dan kehormatan dunia medis sehingga harus tetap dipertahankan, (3). Propaganda medis telah berhasil mengubah pemikiran mayoritas umat manusia untuk berfikir sesuai keinginan mereka sehingga masyarakat menerima vaksin tanpa berfikir secara kritis. Namun berbeda halnya dengan Menkes Indonesia Siti Fadilah Supari. Beliau mengeluarkan pendapat kotroversial untuk menghentikan vaksinasi bagi anak-anak untuk penyakit meningitis, gondongan, dan penyakit-penyakit lainnya. Beliau khawatir perusahaan-perusahaan obat asing menggunakan Indonesia sebagai lahan pengujian.
Sebagai seorang muslim, hamba AlLoh yang beriman bahwa AlLoh sebagai Pencipta dan Pengatur kehidupan maka sudah seharusnya seorang muslim menyandarkan segala aktivitas pada apa yang telah AlLoh gariskan. Bgitupun dalam permasalahan vaksin yang ternyata menggunakan zat-zat yang diharamkan AlLoh SWT dan berbahaya bagi tubuh maka kita harusnya meninggalkan hal tersebut tanpa adanya keberatan sama sekali.

Untuk permasalahan pertahanan tubuh sendiri Allah SWT telah memberikan sistem pertahanan manusia yang terbaik dan tidak ada tandingannya. Sistem pertahanan itu antara lain:
1. Kulit tubuh yang utuh.
2. Sekresi kelenjar sebasea di dalam kulit, mengandung faktor antimikroba seperti asam lemak dan Ph yang rendah.Banyak kuman, virus dan jamur yang peka terhadap asam organik dengan konsentrasi rendah.
3. Aliran air mata,air liur dan air seni.
4. Rambut getar pada sistem pernafasan yang selalu bergerak dengan konstan.
5. Refleks batuk.
6. Cairan mukosa membran dengan faktor antimikrobanya , misalnya lisozim.
7. Suhu tubuh, banyak mikroorganisme yang tidak dapat menginfeksi karena pertumbuhannya tidak baik pada 37 derajat Celcius.
8. Umur yang sangat muda, kurang dari 3 tahun atau sangat tua di atas 70 tahun, lebih peka terhadap serangan mikroorganisme karena respon imunnya kurang optimal.
9. Keseimbangan hormonal, seperti pada pemakaian kortison untuk mengontrol kelainan autoimun atau reaksi tolakan,akan lebih muda terserang infeksi karena peningkatan kortikosteroid dapat mengakibatkan penurunan respon inflamasi dan daya tahan tubuhnya terhadap infeksi.

    Tahapan kedua dari pertahanan tubuh adalah penjagaan atas kesehatan. Dalam upaya penjagaan atas kesehatan Islam mengajarkan dua hal. Yakni ketaqwaan keapada AlLoh SWT dan ketaatan pada syariah AlLoh SWT.. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa terjadinya seuatu penyakit dalam tubuh manusia sangat dipengaruhi oleh sugesti orang tersebut terhadap badannya. Ketaqwaan merupakan sumber energi yang sangat penting agar terpelihara daya kelola emosi positif. Memberikan energi positif dalam jiwa untuk bisa hidup dengan berfikir positif pula. Ketaqwaan ini harus dimanifestasikan dengan ketundukan pada hukum-hukum AlLoh SWT. Dalam hal mempertahankan kesehatan dan pertahanan tubuh AlLoh SWT telah menurunkan seperangkat aturan tentangnya. Diantaranya adalah mengkonsumsi makanan yang halal, hidup bersih dan sehat, serta menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitarnya. Diantara upaya penjagaan terhadap individu muslim ini maka hal yang tidak kalah pentingnya adalah jaminan negara atas pemenuhan kebutuhan pokok bagi warganya. Islam memandang pemenuhan kebutuhan pokok adalah kewajiban negara terhadap rakyatnya. Kebutuhan pokok ini meliputi pendidikan, pangan, sandang, dan kesehatan. Demikian AlLoh SWT telah memberikan beban pekerjaan ini pada penguasa/Negara sebagaimana hadist RasululLoh SAW yang artinya “Sesungguhnya penguasa itu ibarat perisai”. Ini menunjukkan bahwa dalam upaya penjagaan imunitas bukanlah masalah sepele. Namun berkaitan dengan posisi penguasa sebagai pengemban amanat rakyat yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh AlLoh SWT di akherat kelak.

Oleh: Ust. Ahmad (dari berbagai sumber)
Share this article :
 

+ komentar + 38 komentar

8 April 2011 pukul 08.23

"Dr berbagai sumber" --> Sumbernya dari mana tuh pak? Bisa disebutkan?

9 April 2011 pukul 21.17

1, Buku Imunisasi dampak & Konspirasi
2. Buku Bahaya Vaksin
3. Media Online

22 April 2011 pukul 14.19

Apakah benar sumbernya bisa dipertanggungjawabkan??

7. Suhu tubuh, banyak mikroorganisme yang tidak dapat menginfeksi karena pertumbuhannya tidak baik pada 37 derajat Celcius.
--> padahal di laboratorium kalau kita mengkultur bakteri, sebagian besar suhu optimalnya adalah 37 derajat celcius

8. Umur yang sangat muda, kurang dari 3 tahun atau sangat tua di atas 70 tahun, lebih peka terhadap serangan mikroorganisme karena respon imunnya kurang optimal.
--> karena itulah justru target imunisasi usia sebelum 3 tahun agar sudah terbentuk sel memori sebelum infeksi terjadi. usia lansia karena imun tubuhnya sudah mulai turun.

Waalahu'alam

Ummu Salamah Al-Hajjam
24 April 2011 pukul 07.16

Untuk mendapat imuniti sistem yang kuat, maka diperlukan pemahaman yang mendalam dan rumus yang tepat sesuai dengan rumus Pencipta Manusia. Rumus sehat menurut ALLAH adalah HALALAN TOYIBAN.

Dalam seluruh aspek kehidupan. Rumus penting ini banyak yang belum memahami. Sehingga banyak yang melanggar Rumus ini, sehingga terjadi penyakit aneh, tubuh lemah dan sakit-sakitan.

Awal kejadian manusia , seharusnya betul-betul di siapkan dengan sebaik-baiknya. Awali dengan pernikahan yang sesuai dengan Aturan Allah, lalu upayakan Perolehan Harta dan makanan, yang Halalan Toyiban.

Lalu konsumsi makanan yang halalan toyiban. Ibu hamil konsumsi makanan Resep Rasul, madu, korma, minyak zaitun, susu kedelai , sayur mayur organik, daging ternak yang halalan toyiban, dengan penataan pola gizi yang sesuai.

Setelah lahir, bayi segera di Tahnik, yaitu tata cara Imunisasi ALAMI contoh Rasul.Dengan memberikan kunyahan korma, ke langit-langit bayi, disini terjadilah proses pengenalan bakteri dan patogen yang di berasal dari air liur PenTahnik, sehingga Sel T dan Sel B dari bayi, akan membentuk anti body. Kunyahan korma ini mengandung glukosa, yang insyallah menghindarkan dari bayi kuning, dan bayi menelan enzim pertamanya. Lalu segera bayi di susukan dengan ASI. Tidak boleh ada pemisahan 6 jam lalu di berikan susu botol, tidak boleh ada VAKSIN, karena VAKSIN tidak di contohkan RASUL.

Untuk usia yang sangat tua 70 7h, agar tubuh mampu meningkatkan imunity sistem, lakukan BEKAM rutin sebulan 1 kali, sebagai prefentif, dan makan makanan yang Halalan Toyiban. BEKAM/HIJAMAH adalah cara pemeliharaan sistem Imun bagi anak, remaja, dewasa, orang tua dan Aktifitas Halalan Toyiban di setiap sektor kehidupan. Baik tata cara perolehan Harta, tata cara pemilihan makanan, minuman dan obatan herbal, serta tatanan kehidupan bernegara. di seluruh bidang IPOLESOSBUD Hankam, Hukum, Kesehatan, Pemerintahan, dll. Waallahu'alam. Ummu Salamah

Anonim
26 Juni 2011 pukul 02.53

tapi bung imunisasi kan melindungi dari virus bukan bakteri rongga mulut

Andy
12 Juli 2011 pukul 10.36

Asswrwb,

Afwan..tampaknya sumber yang dipakai hanya menukil sumber yang supefisial dan seolah-olah hanya mencomot sebagian-sebagian yang di"perlu"kan untuk mendukung pendapat. Subhanallah, anda bisa menyesatkan ummat bila anda berbicara dengan konteks keilmuan yang sangat superfisial seperti ini.
Afwan sekali lagi, anna saja yang 12 tahun sudah malang melintang menjadi dokter dan peneliti di bidang virus, genetic, microbiology sungguh sangat menyesalkan pernyataan antum sekalian yang sebenarnya sebagai ustadz justru meluruskan dan memberikan pencerahan dengna keilmuan yang benar.
Ilmu tahnik dan bekam adalah ilmu yang benar pula, tapi mohon maaf jangan anda mendiskreditkan keilmuan ini dengan kemudian menjadikan seolah2 ilmu ini adalah segalanya.

Rosululloh telah berpesan, urusan akhirat adalah urusanku, sedang urusan dunia kalian lebih ahlinya. berikhtiarlah di jalan Allah. Sudah jelas Vaksin tidak dicontohkan Rosulilloh karena pada masa itu belum ada penyakit menular seganas skrang.
Bila anda menginformasikan demikian, anda seperti justru menjerumuskan umat muslim ke dalam taraf kesehatan yang paling rendah, paling jelek dan seolah-olah berkata : Inilah kami umat muslim yang siap terinfeksi. Silakan virus datanglah ! kami lemah tanpa pertahanan"

Naudzubillah
SEmoga kita semua mendapatkan petunjuk
Mohon maaf bila tidak berkenan

Wasswrwb

12 Juli 2011 pukul 18.28

Virus itu suatu benda yang kecil, yang mampu di musnahkan ketika manusia mengikuti contoh Rasul. Ilmu Kedokteran Rasulullah adalah dari Allah, dan pencipta manusia, yang lengkap dan sempurna.

Virus yang kecil itu tidak akan mampu merusak tubuh manusia , bila manusiaitu paham tentang sistem imun yang akan mampu melawan virus kecil yang masuk ke dalam tubuh, bila tubuh nya di lindungi oleh tata cara makan yang halalan toyiban, herbal yang halalan toyiban contoh Rasul, dan terlindungi dengan HUKUM ISLAM, Syariat Islam dalam negaranya.

Virus itu kecil ...tak usah di takutkan... Aturan ALLAH di terapkan, Syariat Islam di tegakkan . inilah yang mampu menyelamatkan manusia.

Bukan ajaran langkah-langkah setan yang bertentangan dengan Ajaran Rasul

Anonim
12 Juli 2011 pukul 21.13

Afwan, ummu.. dikarenakan irus juga adalah makhluk Allah memang manusia tidak perlu takut kepadanya.. bukankah kita hanya dituntut untuk takut pada Allah swt saja..

akan tetapi membaca penjelasan ummu tadi, apakah ummu sudah benar-benar mempelajari apa yang dimaksud dengan virus dengan segala kemahadasyatan ciptaan Allah di dalam benda yang sangking kecilnya tersebut malah-malah bisa 'menipu' tubuh manusia? (salah satu contoh utamanya adalah HIV)

Subhanallah, bila ummu mempelajari virus, ummu akan bersujud syukur dan semakin mendekat kepada Allah, menyadari kehebatan makhlukNya yang satu ini, yang bisa berubah2 dan bereplikasi seenaknya, padahal kita tahu virus MATI DI LUAR TUBUH ORGANISME LAIN..

subhanallah.. bila makhlukNya saja sedahsyat ini bagaimana dengan keMaha Besar-an Penciptanya..

..dan itulah ummu.. itulah yang kami lakukan, kalangan medis, kami senantiasa menggali, dan terus menggali rahasia2 dan tanda2Nya dalam ciptaanNya.. lalu, maukah ummu ikut kami menggalinya?

Saran saya coba ummu belajar dengan benar2 belajar (bahkan kalau perlu ambillah pendidikan kedokteran, entah di Saudi pun cukup bagus, bila ummu khawatir pendidikan dokter di Indonesia terkait barat..)

bukan kami bermaksud mendakwa ummu, kami hanya ingin ummu membuka pikiran ummu, berpikir dan mengambil ilmu dari mereka yang memang dikaruniai sebagian kecil ilmunya..

teruslah bersemangat untuk mempromosikan takhnik, ASI, hijamah, madu dan lainnya, karena InsyaAllah itu bagus.. terutama untuk madu dan Nigella sativa (habbatu sauda) yang sudah banyak riset tentangnya..

namun jangan berhenti.. dan jangan lihat hanya kasus per kasus.. studi kedokteran tidak melihat 1 dari 1.000.000.000.000 orang karena prevalensinya terlalu kecil walau memang msih bisa trjadi karena kehendak Allah.. tapi kmungkinannya terlalu kecil..

lakukan studi dan banyak studi lagi.. insyaAllah Allah akan memberikan ilmuNya pada ummu..

semangat belajar #^_^

12 Juli 2011 pukul 22.24

Sesungguhnya Allah sangat mencintai mahluknya, maka Allah turunkan Al Quran dan Hadits, sebagai rujukan dalam kehidupan manusia, agar mereka menjadi manusia sukses dunia akhirat. Yaitu di setiap langkahnya adalah untuk ibadah kepada Allah.

Bagaimana supaya manusia senantiasa hidup sukses dan terus beribadah di setiap langkah ? yaitu dengan menegakkan Undang-Undang sesuai hukum ALLAH.ikuti semua yang di ajarkan ALLAH melalui Rasulullah. Sudah. Sangat cukup.

Jangan terlalu mengutak atik rumus ALLAH,sehingga manusia itu merasa bahwa ianya berbuat suatu kebaikan , padahal itu menghancurkan.

Manusia Allah ciptakan, ikuti seluruh perangkat aturannya baik ibadah, maupun ipoleksosbud hukum internasional kedokteran,pemerintahannya.

Inilah yang akan menjadi sistem IMUN yang luar biasa. Seluruh kebutuhan manusia terpenuhi, sehingga tidak menimbulkan stres, bisa ibadah dengan tenang, bisa cari nafkah yang tenang, tidak terpaksa pakai Riba, tidak di paksa untuk melihat aurat wanita bukan muhrim ber serakan di mana-mana, tidak ada yang kelaparan, tidak ada yang tidak punya rumah, kesehatan gratis dari pemerintah, para Hajjam, atau tabib, di berikan tunjangan oleh negara, sehingga tidak kejar setoran, tidak kejar target, tapi kejarnya Ridho Allah.

Lihatlah zaman Rasulullah, bukankah dokter menganggur, karena penduduknya dinaungi Syariat Islam, penduduknya melaksanakan aturan ALLAH,.

Jangan lagi beralasan oh... zaman dulu sama sekarang lain, dulu tidak ada polusi , sekarang sudah banyak racun. Makanan Instan, suntikan ayam broyler pake hormon babi, obat-oabatan yang 99 % terkonbatminasi zat haram.

Artinya apa..? kita harus rubah kondisi ini dari yang sekarang berdasarkan uang cepat kembali, uang semakin banyak, mau ngeracunin orang gak masalah, menjadi kepada fitrah.

Teknologi canggih...oh itu harus, tapi harus berdasarkan halalan toyiban.

Oleh karena itu Islam adalah agama yang cemerlang sekaligus aturan yang pasti mampu membuat orang sehat, bahagia, hidup bersama di dunia.

Anonim
15 Juli 2011 pukul 10.14

maaf sy jg praktisi kesehatan, kuliah di lembaga penddikan kesehatn jd masuk akal kalo sy hy berpegang pd apa yg saya daptkn di bangku kuliah..tp saya semakin berfikir bahwa apa yg admin tulis sangat rasional..2 anak saya vaksinasi lengkap, BCG, dsb tapi ternyata tetap tertular TBC dan menjalani program pengobatan 6 bln minum obat..skrg malah gampang sakit..akhirnya saya hentikan semua pengobatan dokter dan beralih ke pengobatan yg islami..kasus ini tdk hy pd anak saya tapi menimpa anak bbrp rekan kerja saya..jd saya berkeyakinan sehat dan sakit tdk hy ditentukan oleh vaksinasi..

Anonim
16 Juli 2011 pukul 14.07

ma'af anak pertama saya berumur 1bln sudah divaksin hepatitis, polio dan BCG, apakah ada dampak negatifnya bila saya stop pemberian vaksin? Dan yg sudah terlanjur di vaksin gmana?ma'af anak pertama saya berumur 1bln sudah divaksin hepatitis, polio dan BCG, apakah ada dampak negatifnya bila saya stop pemberian vaksin? Dan yg sudah terlanjur di vaksin gmana?

Ummu Salamah, SH, Hajjam
19 Juli 2011 pukul 21.53

Setop saja ibnu. Kalau ibu teruskan berarti ibu menambah penyakit yang harus di lawan oleh anak ibu. ibu menambah penyakit-penyakit ke dalam tubuh anak ibu. Ibu memberikan racun yang mengkerutkan urat-urat syaraf anak ibu, dan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak atau di tempat lainnya.

Vaksin berakibat Penyakit menahun permasalahan kesehatan bisa di saat bayi, anak-anak, remaja, dewasa, atau tua. Untuk mengatasinya, anak harus di berikan TAHNIK Zuha setiap hari,lalu kalau sudah usia 1 tahun di bekam.n ibu datang ke tempat saya di Pondok Sehat An Nabawiyah Jl Raya Bukit No 38 serua ciputat. tlp 021 74639255 1t1u 081398665033

30 Juli 2011 pukul 23.23

buku yg ditulis Ummu Salamah, tidak ilmiah, tidak melakukan cek dan kroscek, byk informasi salah yg tentunya fatal...kalau satu dua info salahnya fatal apakah masih layak jd referensi?

kpd Ummu Salamah yang tentunya lebih mencintai Allah dan Rasulullah dibanding dirinya sendiri, saya khawatir anda terjatuh dalam perbuatan dusta dan menyebarkan dusta yg ancamannya sangat pedih, krn ketidaktahuan Anda, menyebabkan Anda menyebarkan informasi salah....yang efeknya bermultiplikasi..

ini link ttg kesalahan buku Anda http://www.ykai.net/index.php?option=com_content&view=article&id=380:telaah-buku-imunisasi-dampak-dan-konspirasi&catid=89:artikel&Itemid=121

saya sebagai saudara muslim Anda, terpaksa menasehati di depan umum, sebab kesalahan Anda jg sudah dikonsumsi umum...
janganlah sampai menjadi menyebarkan dusta dgn sengaja ketika sdh diberitahu dimana kesalahannya tp tidak diperbaiki,,,,afwan
wallahu a'lam bishshawab

30 Juli 2011 pukul 23.41

maaf untuk saudaraku anonim yang berpengalaman dgn BCG...BCG itu emang proteksinya cm 20%, manfaat imunisasinya bukan u melindungi dari TBC tapi melindungi penyakit berat akibat TBC yakni spt meningitis TBC....jika kita mau tau kebenaran umum, maka jangan 1 atau 2 orang jadi patokan....sampelnya harus banyak....kan gt yg diajarin di kuliah dulu ?? jadi coba cari2 laporan penelitian ttg kejadian TBC antara yg divaksin dan tidak...sbg catatan saya setuju sakit apa tidak bukan ditentukan vaksin, (masya Allah kl sampai begini keyakinan kita udah masuk kufur).........

Ummu Salamah, SH, Hajjam
31 Juli 2011 pukul 20.28

Argumentasi Anda sangat parsial, rumus kebenaran, yaitu dapat di terima oleh akal, menentamkan hati dan sesuai dengan fitrahnya manusia. Pemikiran di atas adalah pemikiran yang sangat salah . Agar Indonesia terbebas dari virus cacar bukan dengan cara cakupan imunisasinya harus tinggi.
Cara yang benar agar Indonesia bebas dari cacar, polio dan penyakit lainnya seperti hiv aids, autis, BCG, TBC, sakit jiwa, mall nutrisi dll, adalah, Negara Indonesia, melalui para pejabatnya mensuplai makanan halalan toyiban kepada rakyatnya,
Berikan makanan 4 sehat 5 sempurna kepada rakyatnya, calon pengantin, ibu hamil, bayi dan anak-anak dengan cara, suplai obat-obatan seperti yang di Firmankan oleh ALLAH dalam Al Quran, Madu, minyak zaitun, sari kurma, air zam-zam, tumbuhan alami dari dalam tanah.
Upayakan lapangan kerja yang halal lagi baik, para pengusaha menjual barang yang halal, berikan lapangan pekerjaan yang halal, sehingga bapak-bapak, suami-suami dapat menafkahi keluarga, dan menjaga kehormatan para wanitanya.
Sayuran, buah-buahan, peternakan ayam, sapi di kelola dengan cara organik, Back to nature. Tidak pakai pestisida, atau makanan yang kimia sintetis, atau suntikan hormon yang tidak alami lagi haram. Pemotongan hewan potong secara syari. Dengan rumus yang telah di ajarkan ALLAH Swt melalui Rasulullah Saw.
Tidak ada satupun rakyat yang tidak bisa makan, sandang, pangan papan, kesehatan gratis, pendidikan gratis, lapangan pekerjaan yang halal, di upayakan oleh negara untuk seluruh rakyat baik yang muslim dan non muslim. Terapkanlah Syariat Islam secara Kaffah.
Ini yang mampu menyehatkan seluruh rakyat Indonesia. Bahkan bukan saja Indonesia, tetapi seluruh Dunia.

Ummu Salamah, SH, Hajjam
31 Juli 2011 pukul 20.50

Lemahnya sistem imun ini bisa disebabkan oleh reaksi auto imun. Reaksi ini terjadi jika sistem imun bereaksi tidak normal dan malah menyerang organ tubuh yang seharusnya dilindungi. Reaksi auto imun
Lemahnya sistem imun disebabkan karena pemahaman yang salah tentang rumus dasar manusia, halalan toyiban. Tidak yakinnya manusia dengan aturan Allah, dan kesombongan manusia untuk meandingi Hukum Allah.

Reaksi tubuh manusia sekarang banyak yang sakit, karena rumusnya di balik oleh musuh-musuh Allah. Allah membolehkan manusia mengatur dalam koridor hukum yang tidak di atur oleh Allah, sehingga manusia boleh mengaturnya. Tetapi bila Hukum Allah suidah mengatur, jangan coba-coba ubah hukum Allah itu. manusia jangan sombonglah...

Reaksi tidak normal sistem imun manusia, adalah karena salah urus manusia terhadap dirinya sendiri , tidak ikuiti aturan Allah, malah ikuti Atutran Tandingan Allah. maka terjadilah reaksi auto imun , dimana sistem imun malah menyerang organ tubuh yang seharusnya dilindungi. Reaksi auto imun bisa disebabkan oleh:
1. Pengaruh lingkungan
2. Faktor emosi atau kejiwaan
3. Faktor pola makan
4. Pengaruh obat-obatan:
a. Antibiotik
Di samping membunuh bakteri yang tidak berguna, antibiotik juga membunuh bakteri yang mendukung sistem imun. Penggunaan antibiotik terus-menerus bisa menyebabkan bakteri mengalami mutasi dan resisten terhadap obat-obatan.
b. sinar X
Sinar X yang digunakan berlebihan juga bisa melemahkan sistem imun.
c. Vaksinasi
d. Kemoterapi
e. Pembedahan yang tidak perlu
f. Membuang tonsil dan apendiks
g. Membuang limpa
h. hipersensitif

Ummu Salamah, SH, Hajjam
31 Juli 2011 pukul 20.54

Vaksin begitu dipercaya sebagai pencegah penyakit. Hal ini tidak terlepas dari adanya 2 mitos yang sengaja disebarkan. Padahal, hal itu berlawanan dengan kenyataan.
1. effektif melindungi manusia dari penyakit.
Kenyataan: Banyak penelitian medis mencatat kegagalan vaksinasi. Campak, gabag, gondong, polio, terjadi juga di pemukiman penduduk yang telah diimunisasi. Sebagai contoh, pada tahun 1989, wabah campak terjadi di sekolah yang punya tingkat vaksinasi lebih besar dari 98%. WHO juga menemukan bahwa seseorang yang telah divaksin campak, punya kemungkinan 15 kali lebih besar untuk terserang penyakit tersebut daripada yang tidak divaksin.
2. Imunisasi merupakan sebab utama penurunan jumlah penyakit.

Kebanyakan penurunan penyakit terjadi sebelum dikenalkan imunisasi secara masal. Salah satu buktinya, penyakit-penyakit infeksi yang mematikan di AS dan Inggris mengalami penurunan rata-rata sebesar 80%, itu terjadi sebelum ada vaksinasi. The British Association for the Advancement of Science menemukan bahwa penyakit anak-anak mengalami penurunan sebesar 90% antara 1850 dan 1940, dan hal itu terjadi jauh sebelum program imunisasi diwajibkan.

Yang benar, imunisasi lebih besar bahayanya.
Salah satu buktinya, pada tahun 1986, kongres AS membentuk The National Childhood Vaccine Injury Act, yang mengakui kenyataan bahwa vaksin dapat menyebabkan luka dan kematian.

Racun dan Najis? Tak Masuk Akal
Apa saja racun yang terkandung dalam vaksin? Beberapa racun dan bahan berbahaya yang biasa digunakan seperti Merkuri, Formaldehid, Aluminium, Fosfat, Sodium, Neomioin, Fenol, Aseton, dan sebagainya. Sedangkan yang dari hewan biasanya darah kuda dan babi, nanah dari cacar sapi, jaringan otak kelinci, jaringan ginjal anjing, sel ginjal kera, embrio ayam, serum anak sapi, dan sebagainya.
Sungguh, terdapat banyak persamaan antara praktik penyihir zaman dulu dengan pengobatan modern. Keduanya menggunakan organ tubuh manusia dan hewan, kotoran dan racun (informasi ini diambil dari British National Anti-Vaccination league).
Dr. William Hay menyatakan, “Tak masuk akal memikirkan bahwa Anda bisa menyuntikkan nanah ke dalam tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan kesehatannya. Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang tergantung pada vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan mampu melawan semua infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan Anda tidak dapat mengubah kebugaran tubuh menjadi lebih baik dengan memasukkan racun apapun juga ke dalamnya.” ….. (Immunisation:The Reality behind the Myth)

Ummu Salamah, SH, Hajjam
31 Juli 2011 pukul 22.02

Sang Pembelajar.

Saya minta anda belajar dari kasus yang saya kemukakan ini sekarang.

Seorang ibu datang ke klinik saya, setelah saya diagnosa. Terlihat bahwa ibu ini memiliki permasalahan kesehatan, 1. Colesterol, 2. jantung 3. Asam urat. 4. stress 5 gastrik.

setelsh saya tanya , ibu kelihatannya stress tinggi, ada apa bu..? lalu ia berkata , bahwa baru kehilangan anaknya , ketika lahir normal, 3 kg. tetapi setelah 2 bulan flek paru-paru, 4 bulan jantung tidak normal, 7 bulan pembuluh darah di otak sebelah kiri pecah dan alami kelumpuhan sebelah kanan, di usia 9 bulan meninggal dalam kondisi strook kanan. Vaksinnya lengkap, walau dalam kondisi yang bermasalah pada paru paru, jantung dokter terus mengimunisasinya hingga lengkap.

Kalau kesimpulan saya, saya sangat yankin bahwa sakit yang di alami bayi tersebut kartena Vaksinasi, dimana merkuri yang merupakan slah satu bahan dari vaksin merupakan zat beracun yang mampu membakar syaraf, membuat syaraf dan urat tubuh menjadi mengkerut, dan merkuri yang menempel poada butiran darah mampui membuiat penyakit berpindah.

Pertanyaan saya, menurut anda apa penyebab bayi itu mengalami penyakit berpindah..? apa yang salah dengan Ciptaan ALLAH yang bayi ini..? apakah ALLAH zolim hingga menciptakan bayi-bayi yang cacat dan tak sempurna, atau ada ulah TANGAN TANGAN JAHIL, yang sengaja merusak ciptaan ALLAH...? mohon jawaban.


Kasus ke 2. Bayi lahir tanpa vaksin, makanan ayah ibunya adalah dari yang halalan toyiban, hartanya didapat dengan cara halal, ibunya makan korma, minum madu, tidak terkena obat kimia, tidak terkena vaksin, lahir bayi dengan berat 3,5 kg. sehat normal, tidak kena vaksin, usia 8 bulan sudah bisa berjalan, usia 1 tahun sudah bisa menghafalkan 10 surat pendek dalam Al Quran, dan tidak pernah sakit sekalipun.

Pertanyaan saya... ketika Ayah dan Ibu dari bayi sehat , cerdas dan pintar ini mengikuti aturan ALLAH, yakin dengan Resep Rasul, lalu bayi ini lahir sempurna, menyenangkan mata yang memandang, mampu berkasih saya dengan ayah ibunya, mampu mengikuti aturan Allah menghafal Al Quran dengan usia yang baru 1 tahun itu... Apakah yang bisa anda simpulkan..? Apakah Allah Zolim... lihatlah ketika kedua orang tua si anak ini taat kepada Allah, apa yang terjadi dengan anaknya...? Sungguh luar biasa bukan..?

Pertanyaan saya selanjutnya. Apakah masih di perlukan bukti lebih dari satu , untuk sesuatu yang sudah nyata..?

padahal Allah sudah berfirman dalam Al Quran.Dalam Islam, membunuh satu orang sama dengan membunuh seluruh manusia:

مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا

Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. (QS. Al-Maidah: 32)

Ummu Salamah, SH, Hajjam
31 Juli 2011 pukul 22.08

Makhluk Mulia Vs Hewan
Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Manusia merupakan khalifah di bumi, sehingga merupakan ashraful makhluqaat (makhluk termulia). Mengingat keunggulan fisik, kecerdasan, dan jiwa secara hakiki, manusia mengungguli semua ciptaan Allah yang ada. Manusia merupakan makhluk unik yang dilengkapi sistem kekebalan alami yang berpotensi melawan semua mikroba, virus, serta bakteri asing dan berbahaya.
Jika manusia menjalani hidupnya sesuai petunjuk syariat yang berupa perintah dan larangan, kesehatannya akan tetap terjaga dari serangan virus, bakteri, dan kuman penyakit lainnya. Sedangkan orang-orang kafir, mengangap adanya kekurangan dalam diri manusia sebagai ciptaan Allah, sehingga berusaha sekuat tenaga memperkuat sistem pertahanan tubuh melalui imunisasai yang tercampur najis dan penuh dengan bahaya.
Manusia merupakan makhluk yang punya banyak kelebihan. Terdapat perbedaan yang mencolok antara manusia dengan hewan tingkat rendah. Apa yang dapat diterapkan padanya tidak cocok bagi hewan, demikian juga sebaliknya. Namun, orang-orang atheis menyamakan hewan dengan manusia, sebab mereka menganut teori evolusi manusia melalui kera yang sangat “menggelikan”. Oleh karena itu, mereka percaya bahwa apa yang dimiliki hewan dapat secara aman dimasukkan ke dalam tubuh manusia. Jadi, sel-sel hewan, virus, bakteri, darah, dan nanah disuntikkan ke dalam tubuh manusia. Logika setan ini adalah menjijikkan menurut Islam.
Imunisasi digembar-gemborkan sebagai suatu bentuk keajaiban pencegahan penyakit, padahal faktanya cara itu tidak lebih hanya sebagai proyek penghasil uang para dokter dan perusahaan farmasi. Dalam kenyataannya, imunisasi lebih banyak menyebabkan bahaya daripada kesehatan. Bahkan, mengacaukan proses-proses alami yang ada dalam ciptaan-Nya. Nah, dengan paparan singkat ini, orang tua mana yang merasa tidak takut untuk memberikan imunisasi pada anaknya? (dsw)www.missionislam.com/conissue
Jadi jelas bukan pernyataan bahwa Tanpa Imunisasi/ Vaksinasi maka seluruh manusia tidak akan sehat adalah pernyataan yang salah. Walaupun dalam konteksnya YKAI (NGO, PBB) tidak menyatakan secara explisit pernyataan itu, tetapi kenyataannya inilah pemikiran yang ingin mereka tancapkan kedalam otak umat manusia di dunia. Sehingga meyakini imunisasi dengan cara yang haram lagi beracun, sebagai zat yang wajib di gunakan untuk kesehatan.
Padahal fakta memperlihatkan bahwa proses pembuatan, benda yang terkandung dalam vaksin, dalil-dalil aqli dan naqli yang melandasi tata cara pembuatan vaksin, tidak dapat di pertanggung jawaban. Konsep pemikirannya tidak dapat di terima oleh akal, tidak menentramkan hati dan tidak sesuai dengan fitrah manusia.
Satu konsep lagi yang sering didengungkan para dokter pro imunisasi adalah 'mengorbankan satu orang untuk menyelamatkan yang lain tidak apa-apa. Yang saya mau tanyakan adalah, kalau yang dikorbankan itu adalah anak bu dokter, atau suami bu dokter apakah ibu rela? Ini yang saya sering tanyakan kepada para dokter. Dokter itupun berkata ya.. tidak rela. Berarti tidak sesuai dengan fitrah manusia bukan? Dalam Islam, membunuh satu orang sama dengan membunuh seluruh manusia:
مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا
Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. (QS. Al-Maidah: 32)

Ummu Salamah, SH, Hajjam
1 Agustus 2011 pukul 07.55

Arti dari pada Firman Allah pada Al Qur'an Surah Al Maidah 32 Adalah.

Untuk melihat suatu kebenaran, maka tidak perlu banyak-banyak korban data. cukup lihat 1 saja. Ini sudah cukup untuk menyimpulkan sesuatu hal, perbuatan itu merusak /membunuh atau tidak.

Apalagi sudah ada pernyataan dari lembaga yang kompeten dalam hal ini. Hukum Kompensasi Cedera Vaksin

Pada tahun 1986, di AS berlaku Undang-Undang KompensasiCedera Vaksin Anak-Anak Nasional.

memberikan kompensasi Cedera Vaksin Anak-Anak di mana anak-anak yang cedera dan keluarganya bisa menerima bantuan keuangan.

- mewajibkan melapor dan mencatat kejadian buruk akibat vaksin.
NCVIP (National Child Victim Identification Program) mencetak kemenangan, ketika pada tahun 1986 “ Presiden Ronald Reagen” menandatangani undang-undang Kompensasi Cedera Vaksin Anak-Anak Nasional.

Dengan ini diakui bahwa:
”VAKSIN BISA BERBAHAYA DAN MEMBUNUH.”

Richardson dawn "Summary of the 9/28/99 Congressional Hearing on Vaccine Injury Compensation Program". www.planetchiropratic.com/vaccine.htm

Baca lengkap di buku "VAKSINASI, DAMPAK, KONSPIRASI & SOLUSI SEHAT ALA RASULULLAH" cetakan ke 7 .Hukum Kompensasi Cedera Vaksin" halaman 66 sd 69.

1 Agustus 2011 pukul 09.29

kepada Andy; Afwan sekali lagi, anna saja yang 12 tahun sudah malang melintang menjadi dokter dan peneliti di bidang virus, genetic, microbiology sungguh sangat menyesalkan pernyataan antum sekalian yang sebenarnya sebagai ustadz justru meluruskan dan memberikan pencerahan dengna keilmuan yang benar.
Ilmu tahnik dan bekam adalah ilmu yang benar pula, tapi mohon maaf jangan anda mendiskreditkan keilmuan ini dengan kemudian menjadikan seolah2 ilmu ini adalah segalanya.

Antum bar12 thn jadi dokter. Banyak lebih dari 20 thn jadi dokter, dan belaiu juga menyangsikan VAKSIN. 12 thn mah belum seberapa dibanding yg sdh malang melintang di indonesia. Ingin ketemu orangnya,.....? nanti ana tunjukin jika mau.
dan sebelum coment lbh jauh tlg di baca link berikut. http://healindonesia.wordpress.com/2009/02/16/isolasi-hiv-selama-ini-adalah-manipulasi/
juga ada berita lain disitu jk rajion membaca,....

Anonim
1 Agustus 2011 pukul 10.22

Pada tahun 1986, di AS berlaku Undang-Undang KompensasiCedera Vaksin Anak-Anak Nasional.

memberikan kompensasi Cedera Vaksin Anak-Anak di mana anak-anak yang cedera dan keluarganya bisa menerima bantuan keuangan.

- mewajibkan melapor dan mencatat kejadian buruk akibat vaksin.
NCVIP (National Child Victim Identification Program) mencetak kemenangan, ketika pada tahun 1986 “ Presiden Ronald Reagen” menandatangani undang-undang Kompensasi Cedera Vaksin Anak-Anak Nasional.

Dengan ini diakui bahwa:
”VAKSIN BISA BERBAHAYA DAN MEMBUNUH.”

Richardson dawn "Summary of the 9/28/99 Congressional Hearing on Vaccine Injury Compensation Program". www.planetchiropratic.com/vaccine.htm

Baca lengkap di buku "VAKSINASI, DAMPAK, KONSPIRASI & SOLUSI SEHAT ALA RASULULLAH" cetakan ke 7 .Hukum Kompensasi Cedera Vaksin" halaman 66 sd 69.

Saya lebih yakin pernyataan ummu salamah, yang berdasarkan Al Qur'an dan Hadits.

Marta, Samarinda
1 Agustus 2011 pukul 10.25

sang pembelajar . Jawab pertanyaan ummu. Jangan cuma bisa prtotes.

1 Agustus 2011 pukul 11.52

@marta samarinda, saya ndak protes, saya cm bilang buku beliau banyak salahnya...saya menasihati beliau...coba lihat sendiri di link saya kasih....ada di buku beliau terjadi kesalahan....di vaksin tidak ada janin manusia, dibilang ada...ga ada neomisin di bilang ada....apa itu namanya ga dusta???


sekarang saya kembalikan lagi deh ke marta...apa marta muslim? marta tau konsekuensinya menyebarkan dusta baik sengaja ataupun tidak???

marta pernah tau prinsip penulisan ilmiah?? kalo ada 1 buku isinya fatal salah, apa bukunya layak dibaca? misalnya marta bilang cuma salah sedikit...saya kembalikan lagi, apa marta tau mana dari sisa yg dipaparkan yg salah dgn yg tidak??


pertanyaan ummu yg mana yg mau dibalas? apakah di sini forumnya? saya heran ko justru peringatan saya sebagai seorang saudara ditanggapi begini oleh seorang penulis buku islami...bukan begini contoh yang diajarkan para sahabat salafus shalih dan pengikutnya yg setia hingga akhir zaman...

hatta Imam Syafi'i rahimahullahu ta'ala menghormati profesi tabib...Imam Ibnul Qayyim, seorang imam pembela Islam, yang juga menguasai hal medis, pernah mengalami sakit dan siapa yang dicarinya dokter...

lihat ini
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata : “Pada suatu ketika aku pernah jatuh sakit, tetapi aku tidak menemukan seorang dokter atau obat penyembuh. Lalu aku berusaha mengobati dan menyembuhkan diriku dengan surat Al-Faatihah, maka aku melihat pengaruh yang sangat menakjubkan. Aku ambil segelas air zamzam dan membacakan padanya surat Al-Faatihah berkali-kali, lalu aku meminumnya hingga aku mendapatkan kesembuhan total. Selanjutnya aku bersandar dengan cara tersebut dalam mengobati berbagai penyakit dan aku merasakan manfaat yang sangat besar. Kemudian aku beritahukan kepada orang banyak yang mengeluhkan suatu penyakit dan banyak dari mereka yang sembuh dengan cepat”[6]

diambil dari http://almanhaj.or.id/content/2416/slash/0 (sumber saya jelas ya...)

apakah beliau mengenyampingkan dokter? merasa sok pinter sendiri???jauh dari akhlak beliau rahimahullahu ta'ala pdhl beliau juga memiliki ilmu....

apakah beliau dengan berobat ke orang berarti melupakan Alqur'an dan atau sebaliknya ??mencukupkan bahwa pengobatan itu hanya Al qur'an saja???

lebih jauh lagi kalo mmg mengikuti tradisi salaf dan orang salih, apakah antunna tau terdapat permasalahn bagi orang yang mengambil upah bekam??

(kl belum baca pembahasannya di sini
http://rumaysho.com/hukum-islam/muamalah/2851-upah-bekam-itu-khobits-jelek.html)


saya seorang muslim, pengkikut generasi salaf insya Allah, saya ga membedakan agama ini ada kulit ada kacang, semuanya penting....

saya nasihatkan berilmulah sebelum berkata dan beramal
al 'ilmu qablal qauli wal amali

dalam kaidah fikih disebutkan siapa yg menuduh dia yg menunjukkan bukti..

saya menuduh ummu salamah bukunya byk dustanya dan saya sudah beri buktinya

motifnya sbg amanah ilmiah, disampaikan di forum tidak nasehat secara sembunyi krn kesalahannya tersebar luas jd masyarakat layak tahu....
urusan saya selesai,tanggungjawab saya di hadapan Allah selesai..karena cm ini kemampuan saya...

maka jika kesalahan beliau masih tersebar luas, itu urusan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan beliau....

kalo Ummu mau ngajak saya berdebat atau diskusi atau mau bertanya pd saya, silahkan buat forum baru...krn sekali lagi yg saya sampaikan saya berkata buku beliau banyak dustanya dan saya sudah beri buktinya....

terakhir saya mohon ampun pada Allah Azza wa Jalla, atas segala dosa baik yang saya lakukan scr sengaja maupun tidak sengaja, kiranya dia menjadikan dan menjaga niat saya ikhlas krnNYa dan menjadi amal yang menyelamatkan di hari di mana tiada berguna harta dan saudara,,,

wallahu a'lam bishshawab
fastabiqul khairat

Anonim
1 Agustus 2011 pukul 16.56

Assalaamu'alaikum Wr. Wb.

@Sang Pembelajar

Kalo nyari janin di vaksin mah emang nggak ada, tapi yang dimaksud adalah bagian organ dr janin yg digunakan sbg media pembiakan/sel kultur dlm pembuatan vaksin. Informasi ini didapat dari org Biofarma sendiri: Kepala Divisi Produksi Vaksin Virus Drs. Dori Ugiyadi, bahwa Biofarma masih menggunakan jaringan dari embrio yg diaborsi (abortusan) dalam pembuatan vaksin tertentu, misalnya vaksin influenza, masih memakai media biakan virus (sel kultur) yg berasal dr jaringan ginjal kera,sel ginjal anjing dan dari RETINA MATA MANUSIA (janin,red)

jadiii, yang gak make data itu siapeeee???

penggunaan antibiotika neomisin berperan sbg bahan yg melemahkan tingkat patogenitas dari virus dlm vaksin tersebut.

sooo, yang nggak make ilmu itu siapeeee???

Buat yang masih gak percaya bahwa dalam pembuatan vaksin melibatkan sel-sel hewan, silakan baca di www.detikhealth.com : WHO Batasi Penggunaan Babi untuk Pembuatan Vaksin.

Dari artikel itu kita jadi makin percaya bahwa vaksin-vaksin produksi PT. Biofarma yg beredar di Indonesia dan dipakai di posyandu-posyandu memang mengandung unsur-unsur hewan, misalnya babi dll. Bahkan dlm artikel itu seorang pakar peneliti senior tentang vaksin dari Biofarma mengungkapkan bahwa penggunaan unsur hewan dlm vaksin bukan hanya menimbulkan masalah halal dan haram tapi juga ditakutkan akan menimbulkan transformasi penyakit hewan pada manusia..... *)gubraaaaakkk!!!! (masya Allah, naudzubilahi min dzalik)

Sebagai dokter hewan saya cuma bisa ngasih tahu bahwa penyakit zoonosis (penyakit yg bisa ditularkan dari hewan pada manusia ) antara lain: ayam bisa nularin flu burung,babi bisa nularin flu babi, anjing bisa nularin rebies dan hepatitis,monyet bisa nularin rabies, tbc dan banyak lagi....


Saat kuliah saya belajar bikin vaksin lengkap dgn prakteknya, bukan sekedar teori. Saat saya mahasiswa, Biofarma dipimpin oleh seorang dokter hewan, maka mahaiswa FKH bisa minta izin studytour ke Biofarma utk mengetahui dari dekat tempat pembuatan vaksin dan sedikit penjelasan tentang cara pembuatannya. Saat itu saya lihat memang banyak hewan-hewan yg akan dijadikan media kultur, antara lain: anjing,ayam,kelinci,monyet dll.

Sebagai seorang muslim Indonesia, ketika ada informasi tentang haramnya sesuatu, harusnya bertanya pada LP POM MUI; apakah produk tsb sdh dapat sertifikat halal? Bukannya malah mengajukan argumentasi untuk mementahkan berita tersebut. Setidaknya kita jadi berhati-hati dan mencari alternatif solusinya.

Saat saya tanyakan apakah vaksin-vaksin produksi Biofarma sudah mendapat sertifikat halal atau belum (pada tgl 27 Juli 2011), Prof.Dr. Tuntedja, salah seorang auditor LP POM MUI menjawab: belum dapat dan belum daftar untuk diaudit.

Jika memang PT Biofarma sudah meninggalkan penggunaan hewan dlm pembuatan vaksin-vaksinnya, yang dilakukan BUKAN SEKEDAR MEMPRESENTASIKANNYA ke MUI, tapi mengajukan vaksin-vaksin tsb ke LP POM MUI untuk DIAUDIT. Dengan demikian vaksin-vaksinya dapat diperiksa oleh lembaga yang bertanggung jawab untuk memberi SERTIFIKAT HALAL.

Pertanyaannya, MENGAPA PT. BIOFARMA BELUM MAU MENDAFTARKAN VAKSIN-VAKSINNYA untuk DIAUDIT oleh LP POM MUI???


Wassalaam'alaikum wr wb

drh. Susintawati

awam
1 Agustus 2011 pukul 19.56

yg di mksud dgn cedera vaksin apa ya? apakah ada tarif jika berobat ke ummu?

mama haura
2 Agustus 2011 pukul 11.00

assalamu'alaykum semuanya...
mama salamah n ibu sang pembelajar ibu drh susintawati dan semuanya bapak ibu yang di rahmati Allah insyaAllah..
saya membaca artikel ini dan komentar2nya, jadi ingat dengan kasus obat generik dulu yang salah produksi tapi sudah di perbaiki, kasus susu sakazaii dan masi belum ada kabar jelasnya, nah sekarng ni imunisasi..klo buat ibu2 kayak saya ...mohon maaf sebelumnya jika terkesan mengguri ya, tolong lah jangan sampai kita terjerumus ke arah debat kusir di kedai kopi....yukk kita duduk rapi manis, kepala dingin, berdiskusi baik2 di dukung data yang benar, orang2 yang relevan di bidangnya, jangan ada hal2 yang menunggangi seperti penunjukan tempat ni tu sepertinya terkesan promosi, setidaknya ini lah opini saya, dan yang lebih lagi adalah menjadi kekhawatiran para ibu2 yang punya bayi2. klo lah jika memang ada fakta ato entah opini ato testimoni, saya sarankan tolong BUKTIKAN MELALUI JALUR YANG BENAR, TIDAK DI FORUM YANG HANYA SEGELINTIR ORANG SAJA, saya liat di link nya sang pembelajar, anda sudah mengirimkan surat ke IDAI, suatu awal yang bagus untuk berkomunikasi. maka ayo kita dukung AYO BERKOMUNIIKASI LAH, apa yang salah apa yang benar, sesudah itu umumkan apa hasilnya....klo begini maaf, saya tidak mendukung sapa2....masyarakat sudah pintar kok menilai informasi, sudah lebih cerdas dan bijak, tidak mau lah kita terprovokasi untuk lebih meresahkan sebelum ada musyawarah dan mendudukan hal secara BENAR.....yuk sok lah IDAI MUI LPOM mungkin, UMMU, dll lah yang terkait, aya kurang paham siapa lagi..... hayoo semangat smuanya...saya kira tidak ada yang mau generasi penerus kita jadi korban termasuk pemerintah sendiri....

salam sehat!!!!

mama haura
2 Agustus 2011 pukul 16.48

postingan sy kok ga nampak? singkatnya deh, ummu musyawarahkan duduk diskusi lah dgn aparat pemerintah terkait, lpom depkes menkes idai dll yg mumpuni di bidangnya... bagaimana hasilnya, barulah sampaikan, jgn sampai info ini meresahkan masyarakat, sy setuju dgn yg alami dan sesuai sunnah tetapi sy pun terbuka dan menerima perkembgn ilmu kedokteran asalkan Benar....sok lah atuh kita tunggu kabar baiknya...

salam sehat

mama haura
2 Agustus 2011 pukul 16.48

postingan sy kok ga nampak? singkatnya deh, ummu musyawarahkan duduk diskusi lah dgn aparat pemerintah terkait, lpom depkes menkes idai dll yg mumpuni di bidangnya... bagaimana hasilnya, barulah sampaikan, jgn sampai info ini meresahkan masyarakat, sy setuju dgn yg alami dan sesuai sunnah tetapi sy pun terbuka dan menerima perkembgn ilmu kedokteran asalkan Benar....sok lah atuh kita tunggu kabar baiknya...

salam sehat

ummu salamah
7 Agustus 2011 pukul 01.12

WHO Batasi Penggunaan Babi untuk Pembuatan Vaksin
by Ummu Salamah Al-Hajjam on Sunday, 07 August 2011 at 01:02
AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Jakarta, Di negara muslim, asal-usul sebuah vaksin selalu jadi kontroversi karena dalam pembuatannya bersinggungan dengan unsur babi. Kini tidak hanya babi, penggunaan unsur binatang yang lain juga dibatasi oleh organisasi kesehatan dunia (WHO).

Peneliti senior PT Biofarma, Dr Neni Nurainy, Apt mengatakan saat ini penggunaan unsur binatang sudah mulai ditinggalkan. Sebagai gantinya, industri vaksin diarahkan untuk memakai bahan sintetis yang dibuat semirip mungkin dengan unsur binatang.

Dalam pembuatan vaksin, unsur binatang termasuk babi sering dipakai sebagai media untuk membiakkan bibit vaksin dari kuman yang dilemahkan. Media ini berfungsi sebagai pemotong rantai kimia tertentu, sehingga bersinggungan dengan bahan baku pembuatan vaksin.

Menurut Neni, risiko penggunaan unsur binatang dalam pembuatan vaksin sebenarnya tidak hanya menyangut halal atau haram. Bagi negara non muslim sekalipun, penggunaan unsur binatang mulai dibatasi karena berisiko memicu transmisi penyakit dari binatang ke manusia.

"WHO mulai membatasi, karena ada risiko transmisi dan itu sangat berbahaya. Misalnya penggunaan serum sapi bisa menularkan madcow (sapi gila)," ungkap Neni dalam jumpa pers Forum Riset Vaksin Nasional 2011 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2011).

Biofarma sendiri saat ini sudah mulai menggunakan media non-animal origin sebagai pengganti unsur binatang. Salah satunya pada vaksin polio injeksi atau Injected Polio Vaccinne (IPV), yang proses pembuatannya telah dipresentasikan di Majelis Ulama Indonesia.

Selain mengganti media dari unsur binatang dengan media sintetis, industri vaksin juga mulai beralih dengan bahan baku sintetis. Tidak lagi menggunakan vaksin yang dilemahkan, tetapi menggunakan virus-like protein yang merupakan protein sintetis dengan struktur mirip virus.

marta, samarinda
7 Agustus 2011 pukul 01.19

sang pembelajar

Saya non muslim, tapi saya sangat dapat mengerti apa yang di sampaikan oleh ummu adalah suatu kebenaran.

Saya mulai tertarik belajar Islam, tapi saya ingin yang benar. Saya tidak mau masuk Islam tapi tidak bisa mengerti apa yang di sampaikan , sungguh sayang anda mengaku Islam, tetapi tidak mampu menangkap kebenaran yang di sampaikan ummu.

Saya tidak membela ummu, tapi saya bela yang benar.

Marta, Samarinda
7 Agustus 2011 pukul 01.21

sang pembelajar.

Kenapa anda tidak masuk agama lain saja ?

Anonim
21 Agustus 2012 pukul 12.17

Untuk memahami apa yang ummu sampaikan tentang anti vaksinasi memang diperlukan hati yang benar2 baik, memahami Alqur'an dan Hadist dengan baik. Maka apa yg ummu sampaikn dapat diterima dengan baik pula.
Alhamdulillah..saya alami pada kedua anak saya, dimana saya sebelum membaca apa yang ummu sampaikan mengenai anti vaksin, saya juga gerilya mencari tau ilmu mengenai vaksinasi.
Anak2 yang tidak divaksinasi..ternyata perkembangannya jauuuuh lebih baik, ya itu saya alami pada kedua anak saya. Jika qt bergantung hanya kepada Alloh SWT, maka tak ada keraguan serta ketakutan sedikit pun untuk selalu berjuang dijalan Alloh SWT. Banyak konsipari dibalik vaksinasi, didalam Alqur'an juga hanya dikatakan ASI lah sebagai vaksin terbaik untuk bayi. Dan apa yg dijabarkan oleh ummu, menurut saya sangat jelas, bahwa banyak keburukannya atas vaksin.

Wassalam,
Sarastika

Email: sarastika_arum@yahoo.com

Anonim
4 September 2012 pukul 15.16

ummu lebih hebat dari MUi, para jamaah yg mau naik haji aja di vaksin meningitis....hmmm...ummu lebih hebat dari para sahabat rassul.....islam gimana mau maju ya???? yg jelas logika di bilang ini itu...tp terserah pada anda semua...cukup bagi saya ikut islam yg aneh dan maunya jaman jadul 1500 thn yg lalu..ini 2012...
dukun/tabib perlu provokasi agar dapat masukan uang.....
dokter gk dapat uang bila setiap orang bisa mengobati sakitnya sendiri

12 September 2012 pukul 09.18

Ke depan memang kesehatan adalah milik semua, semua masing masing individu, sebaiknya menjadi dokter terbaik bagi diri sendiri. Sehingga ketika badan sehat, ibadahnya juga nyaman.

Kedepan ketika pola makan, minum halalan toyiban, mengobati dengan Bekam. Insyallah orang banyak sehat. dan bisa mengobati keluarganya sendiri.

Fitrahnya manusia itu sehat ... seperti zaman nabi, orang pada sehat.

bucex
21 September 2012 pukul 00.10

Jazakallahu kharan atas semua informasinya, baik yg pro vaksin ataupun anti vaksin, masing2 sudah menyampaikan argumentasi ilmiahnya , pilihlah yg sesuai dg keyakinan dan keilmuan, bagi saya cenderung untuk tidak menggunakan vaksin untuk bayi, kenapa ?? saya kira alasannya sudah jelas,. Vaksin No, ASI ekslusif YES

Anonim
8 Oktober 2012 pukul 19.33

wes sakarepmu , anak kamu gak kasih vaksin ya gapapa, entar kalo misalnya kena campak, hepatitis B, polio jangan nyesel ya.

wong di kandani kok susah

Anonim
30 Oktober 2012 pukul 20.50

Alhadulillah semua anakku ngga ada yang divaksin buktinya semua sehat, yang penting tidak dikasih makanan yang tidak toyib dan apalagi haram, apalagi dari hasil korupsi, jual agama, riba, jadi antek kafirin dan munafiqin dan alhamdulillah di lingkungan kampung ane sudah pada anti ama yang namanya vaksinasi dan obat2an kimia biar kita ngga jadi sapi perahan para mafia kesehatan... , semua back to nature aja,, mari sebarkan gerakan anti vaksin .....makanan halalanthoyiban ok.... ASI ok... vaksin .... mohhhhhh.....

Posting Komentar

Bagi yang berkomentar diharapkan mencantumkan Nama dan Email.

 
Sekretariat : Jl. Raya Bukit No. 38 Serua, Ciputat, Tangsel
Telp : 021-74639255 | © 2010-2012 | SehatIslamy
Template Created by Creating Website Published Powered by Blogger
Silahkan menyebarluaskan konten web ini dengan menyantumkan linknya