Umi mau tanya klo bayi itu bagusnya di beri asi sampai kapan? n baby umur berapa menurut Thibbunabawi boleh di kasih makanan pendamping? n apa akibatnya jika baby berumur 4 bulan di kasih makanan seperti bubur susu? jazakillah mi...
Jawaban :
ASI standard ALLAH, dari harta yang halalan thoyiban adalah ASI yang di
perlukan bagi bayi yang di format khusus untuk sukses dunia dan Akhirat.
Setelah saya mencari literatur dalam sejarah Nabi, saya tidak mendapat
keterangan pemberian makanan tambahan selain Tahnik dengan kurma atau madu. Keterangan yang saya dapat adalah susui selama 2 tahun. Anak harus di
kenyangkan dengan ASI. Karena ASI ini banyak mengandung protein yang mampu
membentuk kecerdasan otak dan kesehatannya, bukan dengan karbohidrat. Pemberian
makanan tambahan pada usia 4 bulan di beri bubur susu ini sebaiknya hindari,
karena bisa menghambat proses pembentukan kecerdasan otak anak. Jadi berikan
saja ASI, dan yang penting adalah pola makan ibu yang bagus.
Adapun untuk makanan tambahan yang di berikan kepada bayi berdasarkan
penelitian ilmiah, di berikan pada usia 6 bulan boleh saja di lakukan, tetapi
ini bukan untuk mengenyangkan. Tetapi untuk mengenalkan. Misalnya dengan buah-buahan pisang sedikit, jeruk sedikit dan bukan mengenyangkan. Anak harus di
kenyangkan dengan ASI. Karena ASI ini banyak mengandung protein yang mampu
membentuk kecerdasan otak dan kesehatannya, bukan dengan karbohidrat.
Pada usia bayi 7 bulan boleh di kenalkan dengan biskuit, bubur beras merah, dan tetap pada kondisi mengenalkan. Artinya ASI tetap makanan dan minuman utama, hingga seterusnya sampai 2 tahun. Jadi yang terpenting disini bagi ibu-ibu adalah, susui anak hingga 2 tahun, petunjuk tentang masa ideal bagi penyusuan bayi ini, pada QS Lukman ayat 14. Allah SWT berfirman: "Dan menyapihnya dalam dua tahun."
Pada usia bayi 7 bulan boleh di kenalkan dengan biskuit, bubur beras merah, dan tetap pada kondisi mengenalkan. Artinya ASI tetap makanan dan minuman utama, hingga seterusnya sampai 2 tahun. Jadi yang terpenting disini bagi ibu-ibu adalah, susui anak hingga 2 tahun, petunjuk tentang masa ideal bagi penyusuan bayi ini, pada QS Lukman ayat 14. Allah SWT berfirman: "Dan menyapihnya dalam dua tahun."
Ungkapan Al-Qur'an "dalam dua tahun" menunjukkan bahwa
penyapihan bayi (diputusnya masa penyusuan bayi oleh ibunya) dilakukan dalam
rentang waktu dua tahun, yang mengandung arti bahwa masa penyapihan itu
berlangsung selama dua tahun atau kurang sedikit. Dan hal itu tidak berarti
penyapihan harus dilakukan tepat dua tahun.
Berdasarkan ayat ini juga, kita bisa mengambil kesimpulan tentang
pentingnya pemberian ASI kepada bayi yang dilakukan selama masa dua tahun.
Petunjuk Al-Qur'an yang didukung oleh penelitian ilmiah dari para ahli
ini, mengharuskan para ibu untuk mengikuti petunjuknya, agak anak yang mereka
susui, bisa tumbuh sehat. Sehingga nantinya, bisa tumbuh kuat dan bermanfaat
bagi masyarakatnya serta dapat menjalankan peranannya sebagai khalifah di muka
bumi.
Jadi sangat pantas bukan? Jika anak sekarang adalah anak yang sengaja
di bentuk menjadi MANUSIA GAGAL atau GAGAL TOTAL. Dengan Standar Operasional Prosedur yang mengacu kepada Kedokteran
BARAT, yang merusak... menjual Susu Kaleng yang merupakan susu PALSU, menjadikan
anak-anak tidak sesuai FITRAH MANUSIA. Tidak mampu menjalankan PERINTAH ALLAH.
Karena kerusakan pada RUMUS pembentukannya.
Itulah yang terjadi sekarang ini Manusia GAGAL/ Gagal Total, adalah
akibat TANGAN TANGAN JAHIL, yang merusak RUMUS ALLAH.
Siapa lagi kalau bukan ulah IBLIS dan anak buahnya, yang ingin merusak
dan menyesatkan manusia.
***
RASULULLAH KETIKA BALITA
Halimah binti Abi-Dhua'ib, ibu susuan Muhammad dapat menyusui kembali setelah sebelumnya ia dinyatakan telah kering susunya. Halimah dan suaminya pada awalnya menolak Muhammad karena yatim. Namun, karena alasan ia tidak ingin dicemooh Bani Sa'd, ia menerima Muhammad.
Selama dengan Halimah, Muhammad hidup nomaden bersama Bani Sa'd di gurun Arab selama empat tahun.
Ternak kambing Halimah menjadi gemuk-gemuk dan susunya pun bertambah, pada usia 5 bulan ia sudah pandai berjalan, usia 9 bulan ia sudah mampu berbicara dan pada usia 2 tahun ia sudah bisa dilepas bersama anak-anak Halimah yang lain untuk menggembala kambing.
Selama saya mencari Contoh Rasul, tidak ada keterangan bahwa perlunya makanan tambahan pada Usia 0 s/d 2 tahun, selain ASI dan Tahnik.
Sepengetahuan saya dari beberapa ibu yang betul-betul menjalankan tata cara penyusuannya, mereka hanya berikan ASI dan madu, serta kurma sebagai tambahan untuk imunity sistem bayi dan anak usia 0 s/d 2 th.
Tetapi dengan catatan, sang ibu memakan kurma sebagai camilan sehari hari, sehingga air susunya melimpah ruah. Makanan si Ibu betul betul di jamin dengan Ayahnya mencari nafkah dengan cara yang halalan thoyiban. Ibu mengkonsumsi makanan alami, misalkan makanan yang organik, bebas pestisida, jus wortel, susu kedelai, kacang hijau, sayur buah dan makanan ikan, unggas, dan sekali2 daging yang di pelihara dengan pakan yang halalan thoyiban sesuai Rumus ALLAH. bukan yang kimia sintetis dan tidak alami, berpengawet perasa pewarna.
Ibu selalu mengkonsumsi herbal untuk imunity sistemnya, seperti madu, habbatussauda, minyak zaitun, kurma, dan berbekam setiap 1 bulan 1 x. Ini sangat menjaga kesehatan tubuhnya.
Ini adalah tugas negara untuk mengupayakannnya. Tidak boleh ada manusia yang di berikan beras, sayuran, buahan berpestisida, yang merusak kesehatan. Beras, buah, sayuran yang boleh beredar adalah beras yang organik bagi seluruh manusia baik kaya maupun miskin.
Saya miris memikirkan negara yang tega memberikan racun kepada rakyatnya sendiri, Vaksin, mie instan, ciki-ciki, permen beraspartam, Rokok, pelacuran, jualan Bir, judi, riba, jualan aurat, ayam broiler dan sapi suntik hormon babi, MBM semua yang haram dan beracun tidak boleh di jual atau di sediakan bagi seluruh Rakyat.
Makanan haram dan beracun, menjadikan sifat yang buruk senang kepada
kejahatan, dan tubuh yang sakit sakitan.
Menurut penelitian bayi di beri makan tambahan, membuat perkembangan otak tidak optimal. Karena sebetulnya vitamin dan mineral serta obat herbal, makanan, minuman sudah di cukupi oleh ASI ibunya, yang memakan makanan standar Allah. (ummusalamah/sehatislamy.com)
Dijawab oleh : Ummu Salamah, Al-Hajjam
Posting Komentar
Bagi yang berkomentar diharapkan mencantumkan Nama dan Email.