Lebih dari seribu orang memadati gedung serbaguna PPIP baru pekalongan,menghadiri Seminar kesehatan Islam yang bertajuk KONSPIRASI BARAT LEWAT FAKSINASI. Sejak pukul 07.30 wib,peserta sudah mulai berdatangan mengisi kursi yang disediakan panitia. Satu persatu kursi terisi hingga penuh, acara yang seyogyanya akan dimulai jam 8 akhirnya mundur sampai jam 9, mengingat masih banyaknya peserta yang datang untuk mengikuti seminar yang sangat penting ini dan baru pertama kali diadakan di Pekalongan apalagi gratis.
Dalam sambutanya ketua panitia sekaligus Mudir PonPes Al-muslimin Rowoyoso kabupaten Pekalongan Ustadz Shoihul Hadi mengatakan,acara ini terinspirasi oleh Ustdazah Ummu Salamah yang mengatakan akan bahayanya Faksin, yang sekarang sering diwajikan untuk disuntikkan ketubuh rakyat Indonesia dari bayi sampai dewasa,mulai dari folio,campak tipus dan lain-lain untuk bayi kita, sampai orang dewasa sebelum menjalani pernikahan dan berhaji. Untuk mengetahui berapa besar bahaya dan manfaatnya terhadap tubuh, maka segenap elemen masyarakat islam yang diprakarsai oleh PonPes Al-Muslimin, Dewan Dakwah Pekalongan dan IDC program S3 DEWAN Dakwah dan didukung oleh Pemuda Muhammadiyah, IPPNU, HMI, PII, KB PII, dan FPI wilayah Pekalongan,pada hari Ahad 29-januari-2012 menyelenggarakan acara seminar ini,dengan menghadirkan para pakar Nasional dibidang kesehatan sebagai nara sumbernya sepeti:
- Ummu salamah dari rumah sehat Tibbun nabawiyah Jakarta
- dr. Joze Rizal MERCI Jakarta
- Dr. Muhamad Syam Tambunan MUI pusat Jakarta
- Kepala Dinas Kesehatan prov. Jawa Tengah bapak Marheinanto.
Untuk pertama kali Ummu salamah diberi kesempatan memaparkan hasil penelitihan dan testimoninya, mengenahi dampak buruk faksinasi terhadap tubuh, diantaranya adanya kerusakan-kerusakan pada organ tubuh bahkan dampak yang terburuk sampai kematian pada orang yang difaksin,hanya ada 2 yang diakibatkan oleh faksin:
- Meninggal
- mengalami penurunan terhadap daya tahan tubuh disebabkan kerusakan disebagian organ tubuh setelah kena faksin
Demikian diantaranya isi pemaparan dari Ummu Salamah.
Beda dengan Ummu Salamah pembicara yang kedua ini malah memaparkan kemanfatan yang sangat dari faksinasi, sambil menyebutkan data-data yang menyebutkan terjadinya penurunan wabah penyakit setelah ada progam faksinasi nasional ini, seperti folio, campak dll, bahkan beliau juga menyebutkan daerah yang terserang wabah campak di Brebes dan Batang, setelah diadakan penelitian ternyata daerah tersebut belum pernah menjalankan faksinasi, demikian pernyataan dari Bapak Marhainanto kepala dinas kesehatan Jateng, yang diberi kesempatan jadi pembicara yang kedua.
Bapak Dr.Muh,Syam dari MUI pusat yang diberi kesempatan ketiga untuk bicara mengatakan, bahwa kita harus mengakui hasil penemuan Medis, seperti faksin ini, apalagi sangat manfaat untuk tubuh. Bahkan beliau mentolelir kalau seandainaya faksin itu mengandung bahan yang haram selagi itu bermanfaat untuk kita dan belum ditemukan penggantinya itu boleh digunakan dengan alasan Dzoruroh. Demikian kata doctor agama dari UIN ini.
Mendengar dan menyaksikan ketiga pembicara ini peserta seminar yang datang dari 5 kabupaten/ kota (kab.pekalongan, kota pekalongan, Pemalang, Batang dan Kendal), ini tambah bingung, karena dari ketiga nara sumber ini saling bertentangan. Baru setelah pembicara keempat memaparkan berbagai argument dan fakta dilapangan dengan segudang pengalamannya di berbagai Negara dan daerah konflik baik dalam dan luar negeri, yang terakhir di kapal Marmara Turki yang ditahan Israel, dr.Joze Rizal jurnalis mengatakan, bahwa didunia ini ada orang jahat yang bermain-main dengan penyakit, dia mencontohkan akan kegigihannya bersama ibu Fadlilah Supari menteri kesehatan saat itu, mendesak kepada pemerintah Indonesia untuk segera menutup NAMRU 2m dari segala aktifitasnya, karena dinilai ada kejahatan kesehatan dibalik kegiatan nemru yang berdalih penelitian virus di Indonesia. Pesan dokter Joze “jangan anak-anak kita mau dijadikan keranjang sampah faksin. Hanya bangsa yang bodoh yang bayi-bayinya mau dimasukkan kedalam tubuhnya dengan berbagai macam faksin, karena hanya Indonesia yang punya program berbagai faksinasi ini. Saya tidak anti faksin tapi jangan digunakan dengan semena-mena, seharusnya faksin itu dikasihkan kepada orang yang sudah kena penyakit, bukan orang yang masih sehat dimasuki vaksin, demikian pernyataan dr.Joze yang disambut kelagaan oleh mayoritas yang hadir dalam seminar itu.
Acara seminar ini selesai jam 12.30 setelah diadakan Tanya jawab, moderator mempersilahkan peserta untuk mengambil kesimpulan sendiri-sendiri, masih mau pakai faksin dengan segala konskwensinya atau stop Faksin mulai hari ini, demikian Abu Ayyas menutup acara ini.
Perlu diketahui acara ini seyogyanya diadakan di gedung Al-Irsyad Pekalongan karena awalnya Pemuda Al-Irsyad ikut mendukung acara ini, tapi setelah ada intimidasi dari Dinas Kesehatan Pekalongan akhirnya sepihak membatalkan dukungannya sekaligus mencabut fasilitas gedungnya, tapi inilah berkahnya kalau ada di gedung al-irsyad tentu tidak akan muat dengan pengunjung yang lebih dari seribu, sedang al-irsyad kapasitasnya hanya 800 an, demikian mas Aris kurniawan salah satu kordinator acara ini menyampaikan kepada Media Dakwah News. [Yuli Fajar/ Abu Urwah/dewandakwahsolo]
Dr. Joserizal saat berbicara
Para pembicara tampak dari depan
Ribuan pengunjung tampak antusias menyimak
Ummu Salamah Al-Hajjam saat berbicara dihadapan ribuan peserta
Posting Komentar
Bagi yang berkomentar diharapkan mencantumkan Nama dan Email.